Jumat, 06 November 2015

Data Siswa Pg Nurul Ulum 2015/2016

data siswa PG NURUL ULUM sandingrowo tahun ajaran 2015/2016



Kamis, 05 November 2015

Perkembangan Fisik, Kognitif, Bahasa dan Sosial Emosional anak usia 24 bulan

1) Perkembangan Fisik (Motorik kasar an halus)
Gerakannya semakin terkoordinasi dan menikmati permainan secara lebih aktif.
Sudah bisa berjalan lebih sempurna. Bisa berjalan dengan tumit dan berjinjit.
Bisa membawa sesuatu ditangan sambil berjalan.
Bisa melompat di permukaan datar dalam jarak dekat.
Kemampuan motoriknya semakin meningkat, misal bisa dilihat dari dia bermain membangun bangunan dengan menggunakan balok.
Sudah bisa menangkap bola besar.
Bisa membuat sendiri suatu bentuk di atas kertas secara sepontan ketimbang mencontoh garis dan bentukbyang dicontohkan.
Bisa membuka pintu sengan memegang gagang pintu, memegang gelas atau cangkir dengan satu tangan dan membuka tutup botol yang berulir.

2) Perkembangan Kognitif
Mulai memahami konsep jumlah, hubungan dengan tempat ( di bawah, di atas, dll).
Mengerti kegunaan benda.
Senang mengelompokkan benda berdasarkan warna atau sifat-sifat yang jelas lainnya, kemampuan ini akan membantu dalam memahami konsep dasar matematika.
Senang melakukan kegiatan merangkai, memasukan tali kedalam manik-manik besar.
Dapat menunjuk dirinya yang ada di dalam foto.
Seringkali mencoba melanggar aturan yang dibuat untuk melihat reaksi kita.

3) Perkembangan Bahasa
Bisa mengikuti perintah sederhana.
Sudah bisa menghubungkan konsep satu kata dengan beberapa kejadian secara keseluruhan (naik mobil, menuju ke toko, berbelanja dan pilang lagi ke rumah).
Perbendaharaan kata-katanya sudah bertambah menjadi kira-kira 50 kata.
Membuat kalimat dengan satu kata menjadi dua kata, tiga kata atau empat kata, walaupun perkataanya masih sulit dipahami.
Bisa membuat kalimat permintaan sederhana dan menjawab pertanyaan yang sederhana.

4) Perkembangan Sosial Emosional
Suka meniru orang dewasa.
Mulai mengenal emosi orang lain.Mulai menunjukkan kerjasama ketika bermain dengan anak lain meskipun pertikaian atau rebutan kerap terjadi.
Senang membantu pekerjaan rutin, seperti mengambil kaos kaki dan memasukkanya ke dalam keranjang cucian.
Bisa menjadi sangat marah jika terjadi perubahan besar dalam kegiatan rutinitasnya.

Faktor Hereditas vs Faktor Lingkungan

Nature, kualitas dan karakteristik bawaan yang diturunkan dari biologis atau orang tua kandung, faktor tersebut merupakan pemberian biologis sejak lahir. Informasi herediter yang diterima anak dari orang tua pada saat pembuahan akan mempengaruhi karakteristik dan keterampilan anak kelak dewasa nanti.

Nurture, kekuatan kompleks dari dunia fisik dan sosial yang mempengaruhi susuan biologis dan pengalaman psikologis anak sejak sebelum dan sesudah lahir. Faktor ini meliputi semua pengaruh lingkungan, termasuk didalamnya pengaruh dari keluarga, teman sebaya, sekolah, lingkungan masyarakat dan budaya.

Ada dua peserta didik sebut saja Tata dan xxx. Tata sudah mahir membaca dan pintar menyelesaikan soal-soal hitungan sederhana, orang mungkin tak akan merasa heran. Karena ayahnya adalah peneliti, ibunya dosen yang sangat kritis di perguruan tinggi. Satu anak lagi bernama xxx teman sekelas tata, juga memiliki kemampuan membaca dan berhitung yang melebihi anak-anak seusianya padahal kedua orangtuanya hanya tamatan Sekolah Dasar dan sekarang bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Dari cerita orang tua xxx diketahui bahwa mereka saling memotivasi anaknya untuk semangat belajar. Agar kehidupan xxx kelak menjadi lebih baik daripada orang tuanya.

Mana yang berpengaruh dalam perkembangan, faktor herediter ataukah faktor lingkungan ? nature seperti Tata dan nurture seperti xxx ? artikelPAUD.com mengajak anda harus sadar dan percaya bahwa kecerdasar anak secara kuat dipengaruhi oleh pengalaman, dan berusaha khusus untuk anak seperti membacakan buku cerita, menawarkan permainan yang dapat anak membatu dan memotiviasi untuk belajar. Jika anda percaya bahwa kecerdasan anak merupakan suatu sifat bawaan dan tidak dapat diubah, maka anda tidak akan melakukan usaha-usaha yang dapat membantu anak untuk belajar.

Isu Faktor Hereditas vs Faktor Lingkungan cukup intens diperdebatkan. Lalu yang mana yang harus kita buat acuan untuk anak kita. Kita abaikan isu tersebut, yang terpenting adalah sepandai apapun anak kita dan sekurang apapun anak kita, kita sebagai orang tua harus tetap memberi motivasi kepada anak untuk terus belajar. Kesimpulan artikelPAUD.com “kita harus mengeksplorasi bagaimana faktor biologis yang kita warisi itu bisa dibentuk, dimodifikasi, dan diarahkan sehingga anak kita bisa menjadi Anak Indoneisa yang Hebat”

Semoga tulisan Faktor Hereditas vs Faktor Lingkungan ini bermanfaat untuk Anda.

Install Dapodik PAUD-DIKMAS 2015

Tehnologi semakin berkembang, dan dunia pendidikan tidak mau tertinggal. Pada tahun 2015 ini DAPODIK mulai melakukan pendataan pada jenjang PAUD. Perlu diketahui jauh-jauh hari sudah dilakukan pendataan DAPODIK pada jenjang SD-SMP-SMA sederajat.
DAPODIK ini bisa dibilang pendataan dengan sistem paling bagus daripada pendataan lainnya. Karena DAPODIK mengeluarkan aplikasi sendiri yang dapat login dan mengisi data dengan cara offline. Cara ini diterapkan dengan pertimbangan banyak sekolah yang masih berada di pelosok, yang mana mereka jauh dari internet.
Data ini bisa dikerjakan dengan cara offline, artinya kita akan menyimpan database DAPODIK di komputer/laptop kita. Apabila data sudah dianggap komplit, maka database simpanan kita bisa diupload secara online di website DAPODIK.
artikelPAUD.com akan membahas tentang Cara Install Dapodik PAUD-Dikmas
Bagaimana cara mendapatkan aplikasi tersebut ? dan bagaimana Cara Install Dapodik PAUD-Dikmas ?

Kunjungi website paudni.kemdikbud.com
1
Klik menu DAPODIK pada bagian kanan website ( menu warna warna merah)







di halaman site ini ada 2 aplikasi yang harus kita download
  1. Aplikasi Frontend DAPODOIK PAUD-DIKMAS v.1.14
  2. Patch Aplikasi Frontend DAPODIK PAUD-DIKMAS v.1.14
jika anda baru mau install download yang installer aplikasi Frontend DAPODOIK PAUD-DIKMAS v.1.14
jika anda menggunakan versi lebih rendah misalkan v. 1.10, v.1.12 dan v.1.13 anda download saja yang Patch Aplikasi Frontend DAPODIK PAUD-DIKMAS v.1.14,
maka akan memperbarui versi ke yan v.1.14

Berikut Cara Install Dapodik PAUD-Dikmas



maka akan membuka jendela setup dari aplikasi DAPODIK
2
tekan Lanjut >
3
Pada opsi ini pilih dan centang (Saya setuju), kemudian tekan Lanjut >
4
Tekan Lanjut > lagi, dan terus menerus hingga aplikasi berjalan (proses instalasi)
7
Maka setelah proses ini selesai, selesai juga instalasi pertama
8
Tekan tombol Selesai, kemudian install juga aplikasi yang kedua (Patch Aplikasi Frontend DAPODIK PAUD-DIKMAS v.1.14) yang sudah di download tadi, (dengan syarat dibawah v.1.14) Ikuti alurnya seperti pada instalasi aplikasi pertama. Dan aplikasi siap untuk digunakan.

Jumat, 23 Oktober 2015

Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini

Hal ini berarti bahwa perkembangan yang terjadi dalam kurun waktu 4 tahun pertama sama besarnya dengan perkembangan yang terjadi pada kurun waktu 14 tahun berikutnya. Sehingga periode ini merupakan periode kritis bagi anak, dimana perkembangan yang diperoleh pada periode ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan periode berikutnya hingga masa dewasa. Sementara masa emas ini hanya datang sekali, sehingga apabila terlewatkan berarti habislah peluangnya.
Menurut Byrnes, pendidikan anak usia dini akan memberikan persiapan anak menghadapi masa-masa ke depannya, yang paling dekat adalah menghadapi masa sekolah. “Saat ini, beberapa taman kanak-kanak sudah meminta anak murid yang mau mendaftar di sana sudah bisa membaca dan berhitung. Di masa TK pun sudah mulai diajarkan kemampuan bersosialisasi dan problem solving. Karena kemampuan-kemampuan itu sudah bisa dibentuk sejak usia dini,” jelas Byrnes.
Selanjutnya menurut Byrnes, bahwa pendidikan anak usia dini itu penting, karena di usia inilah anak membentuk pendidikan yang paling bagus. Di usia inilah anak-anak harus membentuk kesiapan dirinya menghadapi masa sekolah dan masa depan. Investasi terbaik yang bisa Anda berikan untuk anak-anak adalah persiapan pendidikan mereka di usia dini.

Ada dua tujuan mengapa perlu diselenggarakan pendidikan anak usia dini, yaitu:

Tujuan utama: untuk membentuk anak yang berkualitas, yaitu anak yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga memiliki kesiapan yang optimal di dalam memasuki pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan di masa dewasa.
Tujuan penyerta: untuk membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar (akademik) di sekolah.
Singkatnya, pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.
Apa perbedaan anak yang mendapatkan pendidikan anak usia dini di lembaga yang berkualitas dengan anak yang tidak mendapatkan pendidikan anak usia dini?
Menurut Byrnes (Peraih gelar Woman of the Year dari Vitasoy di Australia) di lembaga pendidikan anak usia dini yang bagus, anak-anak akan belajar menjadi pribadi yang mandiri, kuat bersosialisasi, percaya diri, punya rasa ingin tahu yang besar, bisa mengambil ide, mengembangkan ide, pergi ke sekolah lain dan siap belajar, cepat beradaptasi, dan semangat untuk belajar.
Sementara, anak yang tidak mendapat pendidikan usia dini, akan lamban menerima sesuatu. Anak yang tidak mendapat pendidikan usia dini yang tepat, akan seperti mobil yang tidak bensinnya tiris. Anak-anak yang berpendidikan usia dini tepat memiliki bensin penuh, mesinnya akan langsung jalan begitu ia ada di tempat baru. Sementara anak yang tidak berpendidikan usia dini akan kesulitan memulai mesinnya, jadinya lamban.
Tidak bisa dipungkiri bahwa pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang sangat mendasar dan strategis dalam pembangunan sumber daya manusia. Begitu pentingnya pendidikan ini tidak mengherankan apabila banyak negara menaruh perhatian yang sangat besar terhadap penyelenggaraan pendidikan ini hingga pemerintah Indonesia pun memberikan layanan pendidikan gratis hingga tingkat SMP.